Minggu, 31 Agustus 2014

Dalil Tasbih




 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Dalil Al Qur'an

Surah Al Isroo (17):1
Subhaana alladzii asraa bi'abdihi laylan mina almasjidi alharaami ilaa almasjidi al-aqshaa alladzii baaraknaa hawlahu linuriyahu min aayaatinaa innahu huwa alssamii'u albashiiru, Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


Dalil As Sunnah

Hadits Nabi Muhammad sholallahu a'alaihi wassalam :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، قاَلَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “لأن أَقُوْلُ: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر، أَحَبَّ إِلَي مما طلعت عليه الشمس”.

Artinya : ”Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.” (HR. Bukhari Muslim)
 
Juga dalam Hadis :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ ، اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، فِيْ يَوْمٍ، مِائَةَ مَرَّةٍ، حُطَّتْ خَطَايَاهُ. وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ”.

Artinya : ” Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah saw. Bersabda : ”Barang siapa membaca (artinya) Maha Suci Allah dan segala puji untuk-Nya dalam sehari 100 kali, maka akan diampuni kesalahannya walaupun sebanyak air buih lautan.”

Dalil Tahlil



 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)


Dalil As-Sunnah

Rosulullah
sholallahu 'alaihi wasallam bersabda : Artinya“ Dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhumaa, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik Dzikir adalah ucapan Laa ilaaha illa-Llah, dan sebaik-baik doa adalah ucapan Al-Hamdi li-Llah". (Hadits riwayat: At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam bersabda : Ucapan yang paling Allah sukai itu adalah empat : Subhanallah, Al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah, Allahu Akbar. Tidak ada bahaya darimanapun kamu mulai. (HR. Muslim)

Nabi Muhammad
sholallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa bertasbih (Subhanallah) sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid (Alhamdulillah) tiga puluh tiga kali, dan bertakbir (Allahuakbar) tiga puluh tiga kali, kemudian mengucapkan: Laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli sya’in qadir, setiap selesai shalat. Maka akan diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.”(HR Imam Ahmad, Darimi, Malik)

Sabda Rasulullah kepada Fatimah dan Ali: ”Maukah kalian berdua Aku ajarkan perkara yang lebih baik dari yang kalian minta? Jika kalian telah berada di tempat tidur bacalah takbir 33 kali, tasbih 33 kali dan tahmid 33 kali. Itu semua lebih baik buat kalian dari pada seorang pembantu.” (HR Bukhori).

Rasulullah
sholallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maukah Aku sampaikan kepada kalian amalan yang dapat melampaui derajat orang kaya dan tidak ada yang mengalahkan derajat kalian sehingga menjadi yang terbaik di antara kalian dan mereka, kecuali mengerjakan amalan berikut, yaitu membaca tasbih, tahmid, dan takbir setiap selesai shalat sebanyak 33 kali.”(HR Bukhori)

Dalil Dzikir


 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Dalil Al-Qur'an


Surah Al Baqoroh, ayat152
Faudzkuruunii adzkurkum wausykuruu lii walaa takfuruuni, Artinya :  Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku. 

Surah An Nissa, ayat 103
Fa-idzaa qadhaytumu alshshalaata faudzkuruu allaaha qiyaaman waqu'uudan wa'alaa junuubikum fa-idzaa ithma/nantum fa-aqiimuu alshshalaata inna alshshalaata kaanat 'alaa almu/miniina kitaaban mawquutaan, Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Surah Al Ankabut, ayat 45
Utlu maa uuhiya ilayka mina alkitaabi wa-aqimi alshshalaata inna alshshalaata tanhaa 'ani alfahsyaa-i waalmunkari waladzikru allaahi akbaru waallaahu ya'lamu maa tashna'uuna, Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surah Al A'roof, ayat 205
Waudzkur rabbaka fii nafsika tadharru'an wakhiifatan waduuna aljahri mina alqawli bialghuduwwi waal-aasaali walaa takun mina alghaafiliina, Artinya : Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatiumu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termask orang-orang yang lalai.

Surah Al Ahzab, ayat 41
Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu udzkuruu allaaha dzikran katsiiraan, Artinya : Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Dalil As-Sunnah

Sesungguhnya Aku berdasarkan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku,dan aku bersamanya saat dia mengingat-Ku, Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku dihadapan orang-orang maka Aku akan mengingatnya dihadapan mahkhluk-makhluk yang lebih baik dari mereka, jika mereka mendekati-Ku sejengkal maka Aku akan mendekatinya sehasta, jika mendekati-Ku sehasta maka Aku mendekatinya sedepa, dan barang siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku mendatanginya dengan berlari (HR Muslim)

Menurut Abu Muslim al-Aghar, Abu Hurayrah dan Abu Said mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu kaum duduk dalam majlis zikir, melainkan mereka dikelilingi oleh malaikat, diliputi oleh rahmat Allah, diberi ketenangan, serta disebut-sebut di hadapan para malaikat-Nya.” (HR Muslim dan al-Tirmidzi).

Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w., katanya: "Barangsiapa yang duduk di suatu tempat duduk dan ia tidak berzikir kepada Allah Ta'ala dalam duduknya itu, maka atas orang itu ada kekurangan dari Allah dan barangsiapa yang berbaring di suatu tempat pembaringan dan ia tidak berzikir kepada Allah Ta'ala dalam berbaringnya itu, maka atas orang itu ada kekurangan dari Allah." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.

Lafazh Istighfar

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Kalimat bacaan istighfar

Rabbigh-firli wa tub'alayya innaka anta-tawwaburrahim. Artinya : Ya Robbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau zat Yang Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. (HR Bukhari)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal-ladzi la ilaha illa huwal-hayyul qayyumu wa atubu ilahi. Artinya : Aku memohon ampunan kepada Allah, Zat yang tiada Robb selain Dia, Yang Maha hidup lagi Maha Menegakkan dan aku bertaubat kepada-Nya. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim)

Astaghfirullaha wa atubu ilahi. Artinya : Aku memohon ampunan kepada Allah, dan bertaubat kepada-Nya. (Mutafaq 'alaih)

Sayyidul Istighfar (Pemimpin Istighfar), yaitu :

Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana'abduka wa ana'ala 'ahdika wa wa'dika ma-statha'tu, a'udzu bika min syarri ma shana'tu, abu'u laka bini'matika 'alayya wa abu'u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.

Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tiada tuhan selain engkau yang telah menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu dan aku berada di atas sumpahku dan janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosa (yang aku perbuat). Maka, maafkanlah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau. (HR Muslim)

Inilah lafaz dan bentuk bacaan istighfar yang diriwayatkan dari Nabi dan termaktub dalam hadis-hadis sahih. Ada pula lafaz dan bentuk bacaan lainnya yang maknanya serupa dan boleh diamalkan. Akan tetapi, mengikuti Sunnah Nabi adalah lebih diutamakan.

Lafazh Hasballah


   بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)

Kalimat Hasbalah, Hasbunallaah wa ni'mal wakiil. Ni'mal maula wa ni'man nashiir.
Al-Qur’an penuh dengan kalimat hikmah yang dapat digunakan untuk menterapi diri hingga memiliki ahlak sempurna sebagaimana ahlak Rasulullah. Ketika Aisah ditanya tentang ahlak Rasulullah ia menjawab bahwa ahlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Qur’an merupakan pedoman hidup umat Islam bukan sekedar untuk dibaca dan dilagukan dengan irama yang indah menarik, tapi untuk ditanamkan didalam hati dan dijadikan sikap hidup. 


Jika demikian halnya, maka kalimat hasbalah merupakan salah satu ucapan terbaik bagi yang senantiasa mengharapkan pertolongan-Nya. Kalimat  hasbalah berbunyi Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mal natsir artinya cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
Bacaan hasbalah itu pula yang diucapkan oleh Rasulullah SAW ketika sedang kesulitan akibat pengepungan selama beberapa minggu oleh pasukan Ahzab dalam perang Khandaq di Kota Madinah. Dengan bacaan tersebut, Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam dan umat Islam pun keluar sebagai pemenang.

Alquran mengabadikan peristiwa tersebut dalam surat Ali Imran [3]: 173, artinya ''Yaitu orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.' Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung'.''

Syahdan, tatkala Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam lautan api oleh para pengikut Raja Namrud bin Kan'an, ia mengucapkan  Hasbunallah wa ni'mal wakil, dan api pun tiba-tiba menjadi dingin. Ini diberitakan oleh Rasulullah SAW, ''Akhir kalimat yang diucapkan oleh Ibrahim ketika dicampakkan ke dalam api ialah hasbunallah wani'mal wakil. '' (HR Bukhari).

Dikisahkan, ketika Nabi Ibrahim AS mulai dimasukkan ke dalam kobaran api, Jibril datang dan berkata, ''Apakah engkau butuh aku?'' Ibrahim menjawab, ''Kalau kepadamu tidak, tapi kalau kepada Allah, ya.'' Kemudian Allah subhanahau wa ta'ala berfirman, artinya "Kami berfirman, 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim'." (QS Al-Anbiyaa' [21]: 69).

Menurut Ibnu Katsir, kalimat hasbalah juga diucapkan oleh 'Aisyah RA ketika ia mengharapkan pertolongan Allah, di saat kabar bohong ( haditsul ifqi ) tentang dirinya beredar. Hal itu direkam dalam surat An-Nur [24]: 11-26).

Sejarah telah memberitakan kekuatan hasbalah yang diucapkan oleh para nabi dan orang-orang saleh, ketika mereka menghadapi cobaan besar ataupun fitnah yang berat. Kekuatannya melebihi kekuatan apa pun di dunia ini, serta menegaskan semangat tauhid pada diri orang yang mengucapkan. Yaitu bahwa hanya kepada Allah sajalah ia berserah diri, dan bahwa semua makhluk di sisi-Nya adalah lemah.

Lafazh Taqdis

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)


Subhanal malikil quddus, artinya : Maha suci Robbn Yang Merajai lagi Maha Suci.

Subbuhun quddusun robbunaa wa robbul malaa-ikati warruh, artinya : Maha Suci lagi Quddus Robb Kami, Robb para Malaikat, dan Ruh.

Lafazh Takbir

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Umat muslim, kita harus selalu menyerukan namaNYA . Allahu Akbar,  Allah Maha Besar. 
الله أَكْبَر

Bacaan takbir disunnahkan pada hari raya Idul Fithri sehari penuh. Adapun lafadz bacaan takbir adalah sebagai berikut :

اللهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

Allahu akbar, Allahu akbar,  Allahu akbar, Laa ilaaha illaallahu, waallahu akbar, Allahu akbar, wa lillaahilhamd. Artinya : Allah Maha besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan( yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah.

Takbir versi lengkap :

َاللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا, لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه, مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن, وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون, وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن, وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن, لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه, صَدَق ُوَعْدَه, وَنَصَرَ عبْدَه, وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه, لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْد

Allahu akbar kabiiro, Walhamdulillaahi ka-tsii-ro, Wa-subhaanallahi bukrotawwa 'ashiila, Laa ilaaha illa allahu walaa na’budu illaa-iyyaah, mukhlishiina lahuddiina, Walaw karihal kaafiruun, Walaw karihal munaafiquun, Walaw karihal musyrikuun, Laa ilaaha illaallahu wahdah, Shodaqo wa’dah, Wanashoro- ‘abdah, Wa a‘azza jundahu, Wa hazamal ahzaaba wahdah, Laa ilaa ha illa allahu wallahu akbar, Allahu akbar, Walillahilhamd.


Artinya : Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esa anNya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hambaNya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan ke Esa anNya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.

 
Blogger Templates